Close Housed

Kandang sistem closed house adalah kandang tertutup yang menjamin keamanan secara biologi (kontak dengan organisme lain) dengan pengaturan ventilasi yang baik sehingga lebih sedikit stress yang terjadi pada ternak, menyediakan udara yang sehat bagi ternak, menyediakan iklim yang nyaman bagi ternak, meminimumkan tingkat stress pada ternak.

Broiler Modern

Ayam pedaging hasil persilangan dari berbagai bangsa ayam pedaging, yang memiliki kemampuan untuk menghasilkan daging secara optimal dan edisien, memiliki keunggulan pertumbuhannya yang sangat cepat dengan bobot badan yang tinggi dalam waktu yang relatif pendek, konversi pakan kecil, siap dipotong pada usia muda serta menghasilkan kualitas daging berserat lunak, yang didukung dengan pakan yang berkualitas dan menajemen pemeliharaan yang maksmila

DOC ( Day Old Chick )

DOC(day old chick), anak yam umur 1 hari sangat menentukan keberhasilan usaha ternak ayam. Kondisi DOC yang baik merupakan modal awal yang sangat penting.

Broiler

Campuran dari beberapa bahan baku pakan, baik yang sudah lengkap maupun yang masih akan dilengkapi, yang disusun secara khusus dan mengandung zat gizi yang mencukupi kebutuhan ternak untuk dapat dipergunakan sesuai dengan jenis ternaknya.

Pakan Ayam Broiler

Campuran dari beberapa bahan baku pakan, baik yang sudah lengkap maupun yang masih akan dilengkapi, yang disusun secara khusus dan mengandung zat gizi yang mencukupi kebutuhan ternak untuk dapat dipergunakan sesuai dengan jenis ternaknya.

Kemitraan Ayam Broiler

Kerjasama pemeliharaan ayam broiler dengan pola kerjasama inti dan plasma. Kerjasama dilaksanakan atas dasar saling percaya dan saling menguntungkan antara inti dan plasma.

Jumat, 19 Desember 2008

Semawar Bahan Bakar GAS





Penggunaan semawar untuk brooder sudah umum digunakan oleh banyak peternak. Semawar tersebut berbahan baker minyak tanah, namun seiring dengan adanya program pemerintah tentang penggantian minyak tanah oleh kayu bakar, peternak pun semakain sulit untuk mendapatkan minyak tanah, dan kalaupun ada harganya mahal. Keadaan ini merangsang peternak untuk memodifikasi semawar yang berbahan bakar minyak tanah diganti dengan bahan bakar gas.
Secara teknis operasional, hamper tidak ada perbedaan yang terlalu mencolok, rangkaian pun sama dengan yang berbahan bakar minyak tanah. Yang membedakannya hanya terdapat alat tambahan berupa regulator untuk mengatur keluarnya gas dari tabungdan sebuah pipa untuk menyalurkan gas dari tabung ke semawar.
Bahan:
- semawar (ukuran 202, 203, tergantung pilihan peternak)
- regulator untuk mengatur keluarnya gas dari tabung ke semawar
- selang gas
- pipa gas
- tutup seng (bisa menggunakan seng yang biasa dipergunakan untuk semawar yang menggunakan minyak tanah)
- harga 1 set semawar + Rp 260.000
bila dilihat dari efisiensi biaya, menggunakan gas relative lebih murah. Sebagai contoh selama 24 jam dengan menggunakan minyak tanah bisa menghabiskan sebanyak 5 liter, bila harga per liter minyak tanah rp 4.000 berarti per hari (24jam) biaya yang diperlukan Rp 20.000. bila menggunakan gas, 1 tabung gas kecil (3 kg) bisa cukup untuk 1 hari (24jam), harga gas 3kg Rp 15.000. dari contoh itu sudah terlihat perbedaan sebesar Rp 5.000/semawar/hari.

Jumat, 12 Desember 2008

Ventilasi




Pergerakan udara dapat meningkatkan pengeluaran panas dalam kandang dengan cara konduksi dan evaporasi. Efektivitas pergerakan udara dalam kandang tergantung pada umur ayam dan bulu yang menutupi tubuhnya. Pergerakan udara dapat dubuat dengan menggunakan kipas sirkulasi yang ditermpatkan untuk meningkatkan kecepetan angin sesuai dengan level yang dibutuhkan oleh ayam
Cara menciptakan pergerakan udara dalam kandang dapat dibagi menjadi dua tipe yakni:
1. kipas sirkulasi untuk kandang tipe terbuka
2. ventilasi sistem tunnel untuk kandang tertutup

Kipas dengan ukuran 36” dan berkapasitas 10.000 cfm dapat menimbulkan pergerakan udara dalam area seluas 5x15m. Ventilasi tunnel merupakan metode terbaik untuk menjaga agar ayam tetap dingin di musim panas, tetapi hal ini hanya efektif jika desain dan diatur secara benar. Ventilasi tunnel berujuan agar panas di dalam kandang dapat keluar dari kandang dengan menggunakan kecepatan angin dalam kandang sebesar 4—500 ft/menit. Pergantian udara terjadi satu kali tiap satu menit atau kurang

Efek wind-chill yang disebabkan oleh udaha berkecepatan tinggi dapat menurunkan temperatur efektif sebesar 10 – 23 oF.

System pemberian pakan





1. tempat pakan (feeder space) untuk anak ayam
0 – 2 hari 1 feeder tray diameter 35cm per 50 ekor ayam
3 – 5 hari tambah feeder tray dan pan feeder
6 – 14 hari tambah 1 pan feeder setiap 50 ekor anak ayam
• tempat pakan mulai umur 3 hari sudah ditambah dengan pan feeder dan setiap pelebaran ditambah (disesuaikan dengan kondisi ayam)
• feeder tray pada umur 6 hari mulai dikeluarkan, pada umur 9 hari semua sudah menggunakan feeder tube
• umur 12 hari feeder tube sudah mulai digantung, pada 14 hari feeder tube sudah digantung semua (disesuaikan dengan kondisi ayam)

jumlah kebutuhan tempat pakan untuk 500 ekor

umur kepadatan (ekor/m2) chicken feeder tray (CFT) Tube 10kg
1 60 10 -
3 40 10 10
6 30 6 12
9 20 4 16
12 15 - 24
14<< 10 - 24

• pemberian pakan, pola pemberian pakan yang baik akan membantu mengingkatkan konsumsi pakan minggu pertama. Pemberian pakan sedikit demi sedikit tetapi sesering mungkin sangat dianjurkan

frekuensi pemberian pakan
umur (hari) frekuensi pemberian pakan
1 – 2 8
3 – 4 7
5 – 6 6
7 – 8 6
9 – 10 6
11 – 12 5
13 – 14 5
15 – 20 4
>20 2


2. ketinggian feeder untuk broiler
bibir feeder pan (feeder tube) harus sedikit demi sedikit lebih rendah daripada tembolok ayam jika ayam berdiri tegak

Stress panas

Stress akibat panas dapat menurunkan performa ayam. Kisaran temperatur netral untuk ayam menurun dari >30oC (86oF) pada waktu menetas sampai sekitar 24oC (75oF) pada umur 4 minggu. Respon alam ayam dalam menghadapi stres panas adalah mengurangi konsumsi pakan sebagai upaya untuk menurunkan produksi panas tubuhnya.
Peningkatan konsumsi pakan selama stres panas yang akut adat meningkatkan kematian, sehingga untuk mencegah hal tersebut dapat dilakukan dengan cara:
- ayam dipuasakan
interval puasa lebih dari 6-8 jam sebelum terjadinya awal stres panas, kemudian terjadi lagi stres panas selama 6 jam sehingga puasanya menjadi 12 jam masih dapat ditolerir
- pemberian vitamin dan elektrolit sangat dianjurkan. Vitamin C diberikan 6 jam sebelum stres panas terjadi

Sistem pemberian Air minum



Sangatlah penting bahwa air minum tersedia setiap saat untuk broiler. Kekurangan pasokan air minum, baik dalam jumlah, penyebaran serta tempat minum dan konsumsinya dapar mengurangi laju pertumbuhan
Pada saat ayam datang, berikan larutan gula 2% paling lama 2-3 jam pertama serta berikan antibiotic pada hari 1 hingga hari ke 3 disaat pagi hari (paling lama 5 – 6 jam) dan berikan vitamin pada saat sore hari
Air harus selalu bersih dan segar dan dilakukan test secara teratur terhadap kandungan zat kimia dan komposisi bakteriologis (6 bulan sekali). Untuk menjaga air dalam kondisi normal, gunakan 3 – 5 ppm chlorine untuk mengurangi masalah e.coli

1. ketinggian tempat air minum untuk broiler
tempat air minum harus selalu dicek ketinggiannya setiap hari dan disesuaikan agar tepi tempat minum sejajar dengan punggung ayam sejak hari ke 18 dan seterusnya. Ketinggian nipple disesuaikan secara sentral menggunakan kerekan sehingga ayam dapat minum dengan mendongakan kepalanya 45 derajat terhadap nip[ple

2. level air minum
ketinggian air minum sebaiknya 0.6 cm di bawah tutup tempat minum samp[ai dengan 7 – 10 hari dan harus ada air di dasar tempat minum dengan ketinggian 0.6 cm sejak hari ke 10 dan selanjutnya. Pengeluaran air dari nipple minimal 80 ml per menit dengan tekanan 30 40 cm water column

3. kualitas air minum
kualitas air sangat penting karena ayam minum 1,6 – 2 kali dari jumlah pakan yang dikonsumsinya. Lakukan analisa terhadap air minum dua kali setahun untuk memastikan bahwa air minum tersebut mengandung mineral atau bahan organic dalam jumlah yang dapat diterima

kebutuhan tempat minum untuk 500 ekor

umur (hari) tempat minum otomatis tempat minum 1 galon
1 6 10
3 6 10
6 8 12
9 10 16
12 10 16
>14 10 16

Seleksi ayam

Pelaksanaan seleksi ayam sebaiknya dilakukan semenjak penerimaan DOC dan dapat dilakukan saat vaksinasi. Ayam yang diseleksi meliputi:
- ayam yang dehidrasi
- pantat atau pusarnya yang basah
- ayam yang kedil, lemah, atau cacat
ayam hasil seleksi ini ditempatkan di dalam brooder tertentu. Berikan pemanas, vitamin, akan dan mium yang cukup

Program pencahayaan

Pencahayaan berfungsi untuk memaksimalkan berat badan harian. Pencahayaan dalam kandang harus merata ke seluruh bagian kandang. Secara umum broiler tumbuh pada 23 jam penyinaran per hari. Penelitian telah membutktikan bahwa penyinaran kurang dari 23 jam dapat memberikan beberapa keuntungan. Untuk anak ayam, berikan cahaya terang sebesar 20 lux. Setelah satu minggu intensitas cahaya dikurangi secara bertahap menjadi 5 – 10 lux

Program pencahayaan untuk broiler yang telah dimodifikasi terdiri dari 3 tipe, yaitu:
1. Program penambahan lama penyinaran (photoperiod) sesuai untuk flok yang dipelihara sampai bobot badan di atas 2 kg (panen diatas 2kg)

Umur (hari) Terang gelap
0 – 3 23 1
4 – 7 18 6
8 – 14 14 10
15 – 21 16 8
22 – 28 18 6
29 – panen 23 1

2. program pengurangan lama (phoyoperiod) sesuai untuk flok yang dipelihara hingga 2 kg 9panen antara 1 kg sampai 2 kg)

umur (hari) terang gelap
0 – 7 23 1
8 – 21 16 8
22 – panen 23 1

3. program pencahayaan intermitten (terang-gelap) pada kandang tertutup sesuai untuk flok yang dipelihara sampa dengan umur 42 hari

program ini dipergunakan bila terdapat masalah pertumbuhan kaki yang abnormal. Program pencahayaan ini dapat bermanfaat dalam mengurangi efek stress panas pada performa broiler

a umur (hari) terang gelap
0 - 3 23 1
4 – 35 5 1 (terang/gelap secara bergantian)
36 – 42 23 1

b umur (hari) terang gelap
0 – 7 24 0
8 – 21 23 1
21 – panen 2(1) 2 (3) (terang/gelap bergantian)
Program pencahayaan “lampu pijar 5 watt/m2, lampu neon 1 watt/m2

Kepadatan ayam

Jumlah ayam per m dapat bervariasi tergantung dari umur panen, tipe kandang dan iklim yang terjadi pada saat itu

Pada kandang terbuka dengan ventilasi alami kepadatannya 15kg/m2. pada kandang dengan aliran udaha yang bisa diatur (kandang tertutup), kepadatan dapat mencapai 25-30kg/m2 berat hidup. Direkomendasikan juga untuk menurunkan kepadatan kandang saat temperature tinggi.

Kepadatan ayam berdasarkan berat panen
Berat kepadatan (ekor/m2)
0.80 – 0.99 11.00 – 11.1
1.00 – 1.19 10.0 – 10.5
1.20 – 1.39 9.0 – 9.5
1.40 – 1.59 8.0 – 8.5
1.60 – 1.89 7.5 – 8.0
>1.90 7.0 – 7.5

Selasa, 09 Desember 2008

Konsumsi air minum

Pada temperature normal, konsumsi air minum ayam adalah 1,6 – 2,0 kali dari konsumsi pakan. Faktor ini sebaiknya digunakan sebagai pedoman sehingga penyimpangan konsumsi air yang berkaitan dengan kualitas pakan, temperature atau kesehatan ayam dapat segera diketahui dan diperbaiki.

Konsumsi air/100 ekor/hari
(pada suhu 21o C)

Umur (minggu) liter
1 58 – 65
2 102 – 115
3 149 – 167
4 192 – 216
5 232 – 261
6 274 – 308
7 309 – 347
8 342 – 385

Diatas suhu 21o C, kebutuhan air minum meningkat rata-rata 6.5% setiap kenaikan suhu 1 derajat celcius

Kualitas air minum
Level maksimal mineral dan bakteri pada air mium yang dapat ditolerir

Total bahan padat terlarut 300 – 500 ppm
Khlorida 200 mg/l
pH 6 – 8
Nitrat 45 ppm
Sulfat 200 pp
Besi 1 mg/l
Kalsium 75 mg/l
Magnesium 30 mg/l
Mangaan 0.05 mg/l
Seng 0.06 mg/l
Fluoride 0.002 mg/l
Merkuri 0.05 mg/l
Timah 0.05 mg/l
Faecal coliform 0

Intentsitas cahaya

Pencahayaan secara tradisional hanya ada satu system, yaitu pencahayaan secara terus menerus, yang telah diterapkan oleh para peternak broiler. Hal ini dilakukan untuk memaksimalkan pertambahan berat badan harian. Periode gelap yang singkat digunakan agar ayam menjadi terbiasa dengan kegelapan kandang padaa saat listrik pada. Intensitas cahaya sebaiknya diturunkan secara bertahap sejak hari ke 7 dari 20 lux menjadi 10 lux. Oleh karena itu intensitas cahaya harus merata ke seluruh bagian kandang

Bola lampu (watt) tungsten (lumen) flouresen (lumen)
20 170 830
25 230 1000
40 430 2600
80 730
100 1600

Formula ini digunakan untuk kentinggian bola lampu 2 meter diatas ayam. Perhitungan sederhana adalah 1 watt/1.33 meter setara dengan 10 lux

Intensitas cahaya 2 x B x lumen
W x L x H^2

Keterangan:
B = jumlah bola lampu (pijar/neon)
W = lebar kandang
L = panjang kandang
H = tinggi kandang

Biosekuriti

- pencegahan penyebaran penyakit melalui manusia
membatasi orang dan kendaraan yang masuk ke lokasi kandang, masuk ke lokasi kandang harus di semprot dengan desinfektan. Siapkan celup kaki dan celup tangan di tiap kandang (air dan desinfektan). Lakukan penyemprotan juga terhadap kendaraan yang keluar masuk kandang.
- penecegahan penyakit melalui ayam
segera keluarkan ayam yang mati dalam kandang seiap hari. Jika ada ayam yang menunjukkan gejala sakit segera isolaso ke kandang isolasi
- pencegahan penyakit melalui peralatan
system all-in all-out akan membantu pencegahan penyebaran penyakit dari ayam tua kea yam muda. Peternak harus membiasakan pembersihan dan desinfeksi kandang untuk mengurangi mikroorganisme pathogen hingga level minimum
- pencegahan penyakit melalui vector
vector penyebaba penyakit seperti rodensia, burung liar, serangga, parasit internal dan eksternal

Jumat, 21 November 2008

Bagaimanakah Treatment Air?

DALAM suatu peternakan, air memegang peranan angat penting. Namun dalam emakaiannya kita harus mengetahui keriteria air yang ideal dan bisa dikonsumsi oleh ternak, diantaranya adalah :
Derajat Keasaman (pH air)
a. pH Air Normal
• Derajat keasaman standar untuk air berkisar antara 6.8 s/d 7,5
b. Kondisi terlalu asam
• Air yang terlalu asam (pH < 5) dapat menyebabkan gangguan pada saluran encernaan ayam, serta menguran daya kerja obat/vitamin maupun vaksin (bila sedang dilakukan program pengobatan atan vaksinasi via air minum.
• Untuk mengurangi tingkat keasaman pada air (pH terlalu asam) dapat ditambahkan soda kue atau natrium bikarbonat dengan dosis 0,01% soda kue.
c. Kondisi terlalu basa
• Kondisi yang terlalu basa (kadar garam terlalu tinggi, selain rasanya tidak enak juga menyebabkan penyumbatan (endapan keras) pada pipa, kran,atau bak penampungan.
• Untuk yang terlalu basa, dapat dinetralisir dengan menambahkan asam cuka

Treatment chlorinasi
Chlorinasi sebaiknya dilakukan secara teratur dengan membuat pengenceran larutan sebagai berikut:
• Membuat larutan chlorin dengan cara melarutkan 1 kg kaporit bubuk dalam 70 liter air dan diendapkan selama kurang lebih 6 – 8 jam.
• Satu hari sebelum vaksin, pada saat vaksin dan satu hari setelah vaksin tidak boleh dilakukan chlorinasi.
• Larutan chlorin yang terbentuk diencerkan lagi untuk mendapatkan dosis ideal yang diperlukan, yaitu 3 sampai dengan 5 ppm, dengan cara diencerkan sebagai berikut:
a. 1 ml larutan chlorin dengan 10 liter air sama dengan 1 ppm.
b. 3 ml larutan chlorin dengan 10 liter air sama dengan 3 ppm.
c. 5 ml larutan chlorin dengan 10 liter air sama dengan 5 ppm.
• Untuk sumber air terbuka dosis yang diberikan 3 ppm, sedangkan untuk sumber air tertutup dosisnya 1 ppm.
• Tempat yang digunakan untuk melarutkan, mengencerkan serta menyimpan chlorin sebaiknya dalam keadaan tertutup, rapat dan bersih serta terhindar dari sinar matahari. Hal tersebut untuk menghindari terjadinya kerusakan chlorin itu sendiri dan juga penguapan larutan chlorin.

(Agus Setiawan, Technical Service and Development, PT. CPI, Jakarta)

Sumber CP Buletin Service edisi Mei 2006

Sabtu, 15 November 2008

Vaksinasi

Hal penting yang pelru diperhatikan adalah:
• jenis vaksin yang digunakan (ND, IB, IBD, dll)
• teknik vaksinasi
• kualitas vaksin
pada waktu pelaksanaan vaksin, ada beberapa hal yang dpat sekaligus dilakukan ketika:
vaksin ND
• metoda dapat dilakukan spray, tetes mata, cekok
• teknik pelaksanaan
• lakukan juga culling
Vaksin IBD
• metoda yang dapat dilakukan cekok, air minum
• jika metode vaksinasi yang digunakan adalah melalui air minum, maka yang perlu diperhatikan adalah kualitas air, jumlah air yang dipergunakan (20-30liter/1000e ayam), vaksinasi dapat selesai dalam 1-2jam, tambahkan skim milk 2-4gram/liter air minum.
• Umur dilaksanakan vaksinasi menjadi satu titik poin penting untuk diperhatikan
• Lakukan pemilihan type vaksin yang akan diberikan

Jenis-jenis vaksin
1. live vaccine
NewCastle Diseases, Infectious Bronchitis, Fowl Pox, Avian Enchephalomyelitis, Marek’s Diseses, Reovirus, Infectious Bursal Diseases.
2. killed vaccine
NewCastle Diseases, Infectious Bronchitis, Reovirus, Infectious Bursal Diseases dll.

Metode aplikasi vaksinasi
1. vaksin aktif
suntikan (im/sc) : marek, reo
kedalam kulit/folikel : Pox
tetes mata/hidung :IB, ND, ILT
Tetes mulut : AE
Spray : IB, ND,
Air minum : IB, ND, AE, IBD
2. vaksin inaktif
Injeksi (sc/im)

Prinsip-prinsip dasar penyimpanan vaksin
1. vaksin aktif/hidup
vaksin harus disimpan disuhu antara 20C-80C dan terhindar dari sinar matahari
2. vaksin inaktif/mati
vaksin harus disimpan disuhu antara 20C-80C dan hindari suhu beku

vaksinasi
hal-hal yang harus diperhatikan:
1. status penyakit yang berbeda memerlukan program vaksinasi berbeda
2. suatu program vaksinasi bila sudah memberikan hasil yang memuaskan, sebaiknya tidak dirubah dengan alasan apapun juga

program vaksinasi

Umur (hari) Vaksin Aplikasi
4-7 ND Live Tetes mata
ND Killed Subkutan
12-16 IBD Air minum/cekok
19-23 ND Live Air minum/tetes mata

Prosedur pemberian vaksin melalui tetes mata atau tetes hidung atau tetes mulut/cekok
• peralatan pelarut dan botol penetes
• larutkan vaksin dalam pelarut yang dingin
• jaga agar vaksin tetap dingin selama vaksinasi (40C-80C)
• keluarkan dahulu gelembung udara dengan cara membalikkan botol penetes sehingga akan keluar beberapa tetesan
• bola mata harus terletak horizontal supaya tetesan vaksin tidak terlalu cepat mengalir
• pada tetes hidung, salah satu lubang hidung harus ditutup sehingga vaksin dapat terhirup
• setelah penetesan, biarkan tetesan menghilang ke dalam rongga mata atau hidung sebelum ayam dilepaskan

Prosedur pemberian vaksin melalui air minum
• peralatan dan air yang digunakan harus bebas dari antibiotic dan desinfektan 24jam sebelum vaksinasi
• puasakan ayam 1-2 jam sebelum vaksinnasi
• hitung kebutuhan air minum ayam hingga diperkirakan habis diminum dalam waktu 1-2jam
• kebutuhan air ayam broiler jumlah (ml) = 2 x jumlah ayam x umur ayam (umur dalam hari)
• sediakan air sejumlah kebutuhan ayam, dalam tempat yang bersih
• tambahkan susu skim 2-4 gram per liter air
• larutkan vaksin kedalam air yang sudah diberikan susu skim dan aduk dengan baik, jika cuaca panas bisa tambahkan es agar temperature air cukup rendah
• tuangkan campuran air vaksin ke dalam tempat minum
• setelah vaksin habis dikonsumsi, berikan air biasa

yang harus diperhatikan dalam pemberian vaksin melalui air minum adalah:
• setiap ayam harus mendapat air minum yang cukup dalam waktu singkat oleh karenanya tempat minum juga harus cukup
• setelah dilarutkan, vaksin harus diberikan secepatnya
• gunakan air yang bersih, jernih, dingin dan bebas dari residu obat dan desinfektan
• hindari vaksin terkena sinar matahari langsung, baik sebelum maupun sesudah dilarutkan kedalam air minum

penyebab kegagalan vaksinasi
• kesalahan aplikasi vaksin baik hal teknis maupun jadwal
• kekurangan jumlah antigen dalam vaksin
• immunosupresi akibat infeksi virus, mycotoxicosis dan stress
• kekebalan dari induk yang mengganggu/menghambat perbanyakan virus vaksin
• segala bentuk infeksi yang terjadi menjelang vaksinasi
• munculnya virus yang tidak terlindungi oleh vaksin

hal-hal yang harus diperhatikan, untuk mencegah kegagalan vaksinasi
• simpan vaksin ditempat dingin sesuai jenis vaksinnya
• perhatikan masa kadaluarsa, nomor seri dan tipe vaskin
• baca petunjuk dari pabrik pembuat vaksin
• jangan buka segel penutup sampai siap digunakan
• buat perencanaan sebelum vaksinasi
• pastikan benar-benar bahwa pelarut ataupun air yang digunakan bebas dari chlorine ataupun iodine
• jangan melakukan vaksinasi terhadap ayam sakit
• kontrol kondisi ayam post vaksinasi
• konsultasi dengan yang lebih ahli
• berdoa

Pengobatan

Dalam masa pemeliharaan ayam broiler, adakalanya hal-hal yang tidak kita inginkan muncul, misalnya timbulk penyakit. Untuk mencegah supaya ayam yang kita pelihara tidak timbul penyakit, perlu dilakukan langkah-langkah antisipasi, salah satunya yaitu dengan menyiapkan program medikasi untuk pemeliharaan. Langkah pengobatan dilakukan jika:
• benar-benar diperlukan
• berikan umur 1-3hr setelah ayam datang
• berikan 3-5hr sesudah vaksinasi
• berikan selama 3-5 hr sesudah dilakukan penggantian pakan

Beberapa hal yang bisa kita lakukan dalam pemberian antibiotic/antibakteri:

Prinsip-prinsip penggunaan antibiotic/antibakteri
• indentifikasi dan karekteristik bakteri
• konsentrasi yang efektif dalam waktu cukup pada tempat infeksi
• dosis, frekuensi dan rute pemberian
• terapi pendukung

kunci sukses keberhasilan dalam penggunaan antibiotic/antibakteri adalah ketepatan dalam
• diagnosa yang tepat
• diagnosa mikrobiologi
• kultur dan uji sensitifitas
• pemilihan antibakteri
• dosis dan aplikasi yang tepat
• dukungan nutrisi

kegagalan pengobatan dapat dipengaruhi oleh beberapa hal berikut:
• diagnosa tidak tepat
• organisme tidak peka
• resistensi
• antibakteri tidak cukup untuk mengatasi banyak pathogen
• infeksi kembali
• penghambatan penetrasi ketempat infeksi
• organisme diluar sel
• penurunan daya tahan tubuh
• kesalahan aplikasi
• interkasi dengan zat lain
• obat dibawah standar
• perlu terapi pendukung
• managemen tidak diperbaiki
• kekurangan nutrisi tidak diperbaiki
• stress

untuk mencegah terjadinya resistensi antibiotic/antibakteri, dilakukan hal-hal seperti:
• gunakan obat spectrum sempit
• mengetahui pola infeksi dan sensitivitas
• dosis yang cukup
• rolling antibiotic untuk kontrol
• rolling antibiotic sebaiknya dilakukan tiap 6 siklus sekali
• melakukan uji sensitivitas antibiotic secara berkala

hal yang sangat penting dalam kesuksesan pengobatan
• kontrol kondisi ayam post pengobatan
• konsultasi dengan yang lebih ahli
• berdoa

Panen Ayam

Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat Panen Ayam (kemitraan)

Proses akhir yang ditunggu-tunggu peternak salah satunya panen. Pada proses ini peternak benar-benar memamen “uang” nya setelah sekian lama melalui proses produksi yang memakan tenaga, pikiran, biaya dll. Namun adakalanya pada proses panen ini ditemukan beberapa kejadian-kejadian yang bisa merugikan peternak. Untuk menghindari keadaan tersebut, berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan.

1. untuk menghindari kompalin dari penangkap:
2. sebelum dilakukan penangkapan ayam, sebaiknya minimal 30 menit tempat pakan di gantung.
3. sebelum panen, ayam tidak dipuasakan (pemberian pakan sesuai dengan kondisi normal), yang kemudian diberikan pakan sesaat sebelum ayam di panen. Hal ini akan mengakibatkan kondisi ayam gondola/tembolok yang pada akhirnya bisa di komplain oleh penangkap
4. pastikan sopir penangkap membawa surat DO dari perusahaan
5. periksa jumlah pesanan sesuai dengan DO (jumlah ekor atau jumlah berat)
6. periksa tanggal berlakunya DO
7. konfirmasi penangkapan ke pihak marketing perusahaan atau pertugas dari perusahaan
8. isi nama penangkap, sopir, no mobil, no stnk, no sim, waktu kedatangan mobil, waktu tangkap dan waktu selesai panen, tanggal penangkapan.
9. penyekatan ayam dilakukan ketika semua orang yang terlibat dalam proses panen sudah benar-benar siap.
10. penyekatan ayam sebaiknya tidak dilakukan secara serentak, tapi sedikit demi sedikit, untuk menghindari ayam stres
11. sebaiknya ayam tidak lama digantung pada timbangan
12. isi data pada lembaran data timbangan sesuai dengan kolomnya (ekor dan berat)
13. periksa timbangan, sebaiknya penimbangan dengan timbangan gantung yang benar-benar akurat (misalnya SALTER), jangan menggunakan timbangan yang bagian per dan jarumnya nya mudah rusak.
14. tes timbangan dengan batu timbangan (jika sopir membawa batu timbangan) misalnya batu timbangan 20kg.
15. cek kondisi timbangan (jarum dan posisi di angka “nol”, pengatur posisi jarum, gantungan bawah timbangan karena ada beberapa kejadian pada bagian gantungan bawah, ada pengganjal supaya timbangan tidak berat, hal ini biasanya dilakukan oleh oknum sopir penangkap)
16. jangan pernah memberikan timbangan ke sopir dengan alasan apapun, untuk menghindari kecurigaan dari kedua belah pihak
17. jangan mau terbujuk sopir untuk melebihkan timbangan ayam lebih dari DO dari perusahaan, kecuali memang sudah ada konfirmasi dari pihak marketing
18. cek keadaan keramba apakah benar-benar kosong atau ada isi ayam, bila ada isi ayam lebih baik dintaya terlebih dahulu apalagi bila ada ayam yang mati/bangkai.
19. pada saat penangkapan ayam, usahakan mobil tangkap di parkir di tempat yang paling dekat dengan kandang untuk menghindari ayam tidak terlalu lama digantung
20. libatkan sejumlah orang (sesuaikan dengan populasi dan jumlah panen) dalam proses panen, supaya proses panen tidak memakan waktu yang lama.
21. tulis keadaan ayam pada saat dilakukan penangkapan (SEHAT/SAKIT/GONJOL/TEMBOLOK dll)
22. tandan tangani data timbang ayam pada kolom yang seharusnya (sopir, peternak, penimbang, dll)
23. sebaiknya penimbangan dilakukan secara bersama-sama antara peternak/tim panen dengan penangkap
24. pada daerah-daerah tertentu (di jawa barat) beberapa penangkap suka meminta potongan timbangan/palasi (biasanya tiap timbangan minta dikurangi 200gr/1strip pada timbangan SALTER 50kg)
25. selalu menyamakan jumlah timbangan antara penangkap dengan peternak tiap beberapa timbangan, untuk menghindari kecurigaan baik dari pihak peternak ataupun penangkap.
26. hitung total penangkapan ayam (ekor dan berat) bersama-sama antara sopir dengan peternak/tim panen.
27. sebaiknya di lokasi parkir mobil, ada orang dari pihak peternak yang menyaksikan proses pemasukan ayam ke keramba
28. ganti ayam yang mati pada saat penangkapan dengan catatan kalau ada bukti bangkai, bila tidak ada bukti bangkai, sebaiknya di konfirmasi ke beberapa orang (kernet, pemikul, pencatat DO)
29. dalam keadaan terntentu, sebaiknya ayam yang sudah dalam keramba di siram, hal ini untuk menghindari ayam kepanasan selama perjalanan.
30. melaporkan hasil penangkapan (total ayam yang ditangkap dan total berat) ke pihak marketing atau petugas yang berwenang
31. konfirmasi hasil penghitungan peternak dengan pihak marketing perusahaan.
32. bila ada komplain dari penangkap, segera komunikasikan komplain tersebut dengan pihak marketing , dan berikan penjelasan yang sesuai dengan keadaan sebenarnya di kandang pada saat proses penangkapan.
33. bila terjadi kesimpang siuran informasi dari penangkap, akan lebih baik jika orang-orang yang terlibat dalam proses panen dipertemukan untuk secepatnya mencari jalan keluar yang terbaik.

PANDUAN MANAGEMENT PEMELIHARAAN AYAM

Pelebaran ;
1 . Umur 1 – 3 hari kepadatan 40 – 50 ekor per meter persegi.
2 . Umur 4 – 6 hari kepadatan 25 – 35 ekor per meter persegi
3 . Umur 7 – 9 hari kepadatan 15 – 20 ekor per meter persegi
4 . Umur 10 – 11 hari penuh kandang


Tempat pakan;
1 . Umur 1 - 3 hari menggunakan feeder tray/ piringan 1 : 50 ekor
2 . Umur 4 - 6 hari menggunakan feeder tray/ alas tabung kuning 1 : 40 ekor
3 . Umur 7 - panen semua alat/fasilitas digunakan semua.
4 . Umur 5 hari piringan/feeder tray diganti alas tabung kuning diganti 30 persen
5 . Umur 6 hari piringan /feeder tray diganti dengan alas tabung kuning 60 persen
6 . Umur 7 hari semua menggunakan alas tabung kuning
7 . Umur 11 hari tabung kuning mulai dipasang 30 persen
8 . Umur 12 hari tabung kuning dipasang 60 persen
9 . Umur 13 hari semua tabung kuning telah terpasang.
Pada hari pertama dan kedua diberi tempat makan tambahan dari karung bekas
Makanan. Pada hari pertama dua kali dan hari kedua satu kali.


Tempat minum:
1 . DOC datang diberi tempat minum dengan menggunakan feeder tray
yang dibalik dengan diisi air 100 CC yang telah dicampur dengan air
gula sebanyak 2 persen.
2 . Setelah itu sampai umur 3 hari menggunakan plasson 1 : 100 ekor
Menggunakan gallon putih besar 1 : 50 ekor
3 . Umur 4 – 6 hari menggunakan plasson 1 : 80 ekor
untuk gallon putih besar 1 : 40 ekor.
4 . Umur 7 hari sampai panen semua fasilitas minum digunakan semua


Pemanas :
Bila menggunakan batu bara diatur dalam satu brooder tidak habis bersamaan.
Satu sama lain atau 50 persennya habis selisih waktunya 1 – 2 jam.


Tirai :
Bila menggunakan tirai double tirai dalam kalau siang dibuka atau diturunkan
Setelah umur dua hari bila siang tirai luar mulai dibuka sedikit untuk menghin-
Dari ayam kepanasan dan memberi kesempatan udara segar masuk.

Manajemen Litter

Penggunaan litter dimaksudkan untuk memberikan alas yang nyaman untuk tempat hidup ayam. Beberapa bahan yang bisa dipergunakan sebagai alas/litter misalnya: sekam, serbuk gergaji, serutan kayu, dll. Bahan-bahan tersebut tentunya diusahakan harus memenuhi beberapa persyaratan yaitu: penyerapan air yang cukup bagus, kondisi dan kualitas baik, kering tidak berdebu tidak lengket, tidak berjamur, tidak mengandung pestisida atau kontaminan lain, tidak mengandung kotoran hewan.
Dalam pelaksanaan pemeliharaan ayam, sebaiknya menggunakan litter secara bertahap, mulai dengan ketebalan tipis, setelah itu baru ditambah (kecuali sekam yang basah harus diambil/dibuang keluar kandang), ketebalan litter ketika ditebar 3-5cm
score liter berdasarkan kualitasnya:

Score Penampakan litter
1 Kering
2 Basah disekitar tampat minum tetapi tidak lengket
3 Menjadi sangat lengket seperti adonan kue dibawah tempat minum
4 Seperti adonan kue di hamper semua tempat
5 Seperti adonan kue di seluruh tempat
6 Litter becek dan berlumpur

Biosecurity, Cleaning dan Desinfeksi

1. Biosecurity
Merupakan suatu system pengamanan integral terhadap suatu penyakit dalam suatu lokasi peternakan.
Titik poin yang sering digunakan adalah dengan melakukan isolasi farm, karena beberapa penyakit (ND, IB) dapat dengan mudah ditularkan melalui udara, penyakit lain pada umunya ditularkan melalui kontak langsung.
Melakukan penyusunan yang tepat terhadap tata letak kandang, seperti: letak ruang ganti, letak kandang ayam, dan letak ruang kantor

2. Cleaning dan Desinfeksi
cleaning dan desinfeksi perlu dilakukan untuk memotong siklus penyakit yang mungkin muncul karena beberapa penyakit seperti ND bertahan 2-4 minggu di lingkungan, IBD dan Reo bertahan berbulan-bulan, Oocyst penyebab dari koksi bisa bertahan lebih dari 18 bulan.
Cleaning
• spray insektisida
• bersihkan semua kotoran
• semua bagian kandang dibersihkan tanpa kecuali
• penggunaan detergen akan mempermudah cleaning
• semua peralatan kandang juga harus dibersihkan
• bersihkan dimulai dari bagian paling atas ke bawah/lantai
• bersihkan mulai dari bagian dalam ke bagian luar
• gunakan pompa air bertekanan tinggi
• atap, dinding, tirai dan semuanya yang ada di kandang harus bersih

Desinfeksi
• paling tidak dilakukan dua kali, yaitu setelah cleaning dan dua/tiga hari sebelum DOC datang. Semua bagian kandang, semua peralatan kandang, atap, dinding, tirai, dan semua yang ada di kandang harus di desinfeksi dengan teliti.
• Pilih jenisn desinfektan yang adak digunakan berdasarkan kebutuhan.
• Jenisnya meliputi chlorine compound, aldehyde compound, phenol, iodine, ammonium compound, caustic soda
• Faktor yang perlu diperhatikan adalah kualitas air yang akan digunakan mencampur desinfektan, konsentrasi dan aplikasi penggunaannya.

Selasa, 04 November 2008

Check List Persiapan Kandang Masuk DOC




Bagi staff lapangan seperti saya, ada beberapa hal yang (mungkin) bisa membantu untuk sekedar mengingat beberapa hal penting untuk mempersiapkan kandang untuk chick in. paling tidak ini bida dijadikan standar, walaupun kedaan dilapangan sangat banyak ditemukan perbedaan-perbedaan dari standar yang diterapkan oleh perusahaan.

Nama Peternak
Alamat
Ukuran Kandang
Populasi
Rencana Chick In

I. Kebersihan Lingkungan Kandang
• Pengangkatan kotoran ayam dari kandang dan
• radius 50m dari kandang
• Drainase
• Permbersihan tanaman pengganggu di sekitar kandang
• Sumber Air
II. Kerbersihan Kandang

• Pencucian lantai kandang
• Pencucian sela-sela lantai kandang (untuk kandang panggung)
• Pencucian dinding kandang
• Pencucian tirai/layer
• Pencucian tempat pakan
• Pencucian tempat minum
• Pencucian kandang dengan detergen
• Semprot kandang dengan formalin
• Semprot kandang dengan Desinfektan
• Pengapuran kandang
III. Persiapan Peralatan Kandang
• Tirai/layer
• Hamparan sekam
• Jumlah tempat pakan
• Jumlah tempat minum
• Seng pemanas (chick guard)
• Jenis Pemanas
• Lampu
• Brooding are
• Thermometer
IV. Kesimpulan dan catatan
Kesimpulan bisa kita isi dengan layak tidak nya kandang tersebut untuk chick in sesuai dengan yang telah direncakan.

Keterangan
Setiap poin tersebut diberikan nilai 1-5 dengan criteria
1 sangat kurang
2 kurang
3 cukup
4 baik
5 sangat baik

Beberapa standar penggunaan peralatan
Brooder
Gasolec 1 unit untuk 750e
Semawar besar (03) 1 unit untuk 750e
Tungku batubara 1 unit untuk 500e
Tempat pakan 35-40unit untuk 1000e
Tempat minum (manual) 35-40 unit untuk 1000e
Tempat minum (otomatis) 17 unit untuk 1000e

Senin, 13 Oktober 2008

Kandang bersih




Kalo kandangnya bersih n dapi enak ya liatnya juga :)
Semoga hasilnya juga bagus, amin

Efisiensi FCR






Performa ayam yang bagus ( FCR rendah, IP tinggi) adalah hasil akhir yang diinginkan setiap peternak. Karena hal ini sangat menentukan terhadap penghasilan yang bisa didapatkan oleh peternak. Untuk mendapatkan performa terbaik, peternak bisa melakukan banyak cara, baik dari sisi manajemen pemeliharaan, manajemen pengelolaan SDM, dll. Selain itu, peternak juga harus dan penting untuk memperhatikan penggunaan tempat pakan, khususnya dalm menempatkan kawat pengait ke tabung pakan, hal ini akan sangat berpengaruh terhadap banyak tidaknya pakan yang terbuang dengan percuma. Sifat ayam yang suka mencakar dan memilih-milih pakan dengan paruhnya, berebut pada saat diberikan pakan, akan mengakibatkan banyaknya pakan terbuang, sehingga selain terjadinya pemborosan yang akan menyebabkan bengkak nya FCR, hal ini juga bisa merugikan karena bisa juga sebagai sumber terjadinya penyakit (pakan yang terbuang akan membusuk dan tempat berkembang biaknya jamur).
Dari sisi pemakaian tempat pakan, ada yang bisa dilakukan yaitu dengan cara:
1. pergunakan tempat pakan sesuai dengan kebutuhan, sesuaikan jumlahnya dengan populasi ayam (35 tempat pakan per 1000e ayam)
2. pergunakan ukuran tempat pakan yang sesuai dengan kebutuhan ( 3kg, 5kg, 7kg)
3. pergunakan tempat pakan sesuai dengan umur pelihara ayam
4. kaitkan kawat dari baki penampung ke tabung sesuai dengan kondisi ayam. Penempatan kawat ini sangat berpengaruh terhadap banyak sedikitnya pakan yang terbuang, yang akan menyebabkan kerugian peternak.

Kebersihan tempat minum





Kebutuhan ayam terhadap air sangat tinggi, secara sederhana, kebutuhan ayam terhadap air adalah 2x kebutuhan pakan di hari yang sama. Berdasarkan hal tersebut, kuantitas dan kualitas air sangatlah mempengaruhi performa akhir ayam yang kita pelihara.
Namun, kuantitas dan kualitas air yang dipergunakan di peternakan, sangat bergantung juga pada perlakuan akhir dari tempat minum yang dipergunakan. Banyak peternak yang tidak menyadari hal ini. Mereka mengatakan bahwa air yang mereka pergunakan bagus, tapi ternyata yang menjadi masalah ada pada titik akhir (tempat minum) yang dipergunakan.
Permasalahan yang sering terjadi (terutama pada penggunaan tempat minum otomatis), operator kandang malas untuk mencuci tempat minum, sehingga hal ini bisa menyebabkan tumbuhnya jamur dan sisa-sisa dari logam berat yang terkandung dalam air, serta tinggi rendahnya pH air yang bisa menyebabkan penempelan sisa-sisa dari beberapa kandungan dari air.
Beberapa hal yang perlu dilakukan:
1. sediakan bak penampung (ember)
2. isi ember tersebut dengan air desinfektan
3. buang air yang ada di tempat minum ke ember kosong
4. bila setelah dilakukan pemberian vitamin, antibiotik atau vaksin, biarkan habis terlebih dahulu
5. bersihkan tempat air dengan menggunakan lap yang sudah dicelupkan kedalam air desinfektan, lakukan disemua bagian (luar) sampai bersih
6. bersihkan tempat air (otomatis) sehari 2x untuk mencegah terjadinya pertumbuhan jamur, dan zat lain

Kebersihan Saluran Air (minum)





Banyak faktor yang bisa membuat ayam sehat ataupun sakit. Salah satunya adalah saluran air minum (untuk tempat minum otomatis) dari tong penampung ke tempat minum.
Sering terjadi pada banyak peternak, setalah selesai instalasi saluran, tidak dilakukan lagi pengecekan/pembersihan saluran tersebut, padahal saluran air ini (paralon/pvc) sangat memungkinkan untuk bertumbuhnya jamur sehingga bisa menyuburkan juga tumbuhnya bakteri-bakteri yang bisa merugikan bagi kesehatan ayam.
Pembersihan saluran diusahakan dilakukan pembersihan secara periodik, paling tidak setelah 2 periode pemeliharaan ayam saluran ini di bersihkan dengan cara di flushing. Yaitu dengan teknik,
1. tong air diisi penuh dengan air lalu diberikan desinfektan ataupun detergen atau soda api
2. tutup kran pengatur air yang menuju ke tempat minum
3. salurkan air ke paralon yang menuju ke tempat minum
4. diamkan air tersebut selama 24 jam
5. buka saluran pembuangan air (yang menuju tempat minum dan ujung paralon)
6. setelah 24 jam, buang air tersebut melalui lubang pembuangan
7. isi kembali tong penampung air dengan air bersih, lalu air disalurkan ke saluran menuju ke tempat minum
8. lakukan berulang-ulang sampai tong air dan saluran air sampai bersih (tidak ada sisa air cucian)

Kamis, 11 September 2008

Perhitungan Sederhana Kemitraan Ayam

Ukuran Harga Kontrak Std FCR Harga Pasar

0,70 - 0,79 14.200 1.42 14700
0,80 - 0,89 13.600 1.43 14100
0,90 - 0,99 13.200 1.45 13700
1,00 - 1,09 13.050 1.50 13550
1,10 - 1,19 12.900 1.55 13400
1,20 - 1,29 12.700 1.58 13200
1,30 - 1,39 12.600 1.60 13100
1,40 - 1,49 12.500 1.62 13000
1,50 - 1,59 12.400 1.64 12900
1,60 - 1,69 12.200 1.66 12700
1,70 - 1,79 12.100 1.68 12600
1,80 - 1,89 11.900 1.70 12400
1,90 - 1,99 11.800 1.72 12300
2,00 - >2,09 11.700 1.74 12200

DOC 4.000
Pakan 5.250

• Bonus FCR, diberikan jika FCR aktual lebih rendah dari pada FCR standar yang diterapkan oleh perusahaan inti
• Bonus Mortalitas, diberikan jika mortalitas aktual lebih rendah dari pada standar mortalitas yang diterapkan oleh perusahaan inti
• Bonus Harga Pasar, diberikan jika harga jual ayam pada saat lebih tinggi dari pada harga kontrak

DOC : 4000 ekor
Pakan : 9500 kg
Ayam Panen : 3850 ekor
Daging : 6100 kg
Mortalitas : 150 ekor
Mortalitas : 3.8%
Bobot Rata-rata : 1.58 kg
Feed Intake : 2.47 kg
FCR : 1.56
Umur : 31 hari
Indeks Performa : 315.87
Obat : 300 Rp per ekor

Simulasi Perhitungan Pendapatan Peternak dengan performa seperti diatas :
Biaya : per ekor
DOC : 16.000.000,00 4155.84
Pakan : 49.875.000,00 12954.55
Obat : 1.200.000,00 311.69
Total Biaya 67.075.000,00 17.422,08

Penjualan
Panen Ayam : 75.640.000,00 19.646,75

Pendapatan :
Pendapatan Panen: 8.565.000,00 2.224,68
Bonus FCR : 61.000,00 15.84
Bonus Mortalitas : 192.500,00 50.00
Bonus Harga Pasar 762.500,00 198,05
Total Pendapatan 9.581.000,00 2488,57

Biaya yang dikeluarkan peternak di Kandang selama masa pemeliharaan (per ekor)
1. Sewa Kandang Rp 300.00 (kisaran 200-300/ekor)
2. Upah Tenaga Kerja Rp 300.00 (kisaran 200-300/ekor)
3. Sekam Rp 200.00 (kisaran 100-200/ekor)
4. Pemanas Rp 200.00 (kisaran 70-250/ekor)
5. Listrik Rp 30.00
6. Uang Kemanan Rp 50.00
7. Uang Panen Rp 10.00
8. Kapur Rp 20.00
9. Karung Rp 80.00
10. Lain-lain Rp 10.00
TOTAL Rp 1.200.00

Pendapatan Bersih Peternak Rp 1.288,57
Pendapatan Peternak sangat tergantung pada efisiensi pakan (FCR) dan efisiensi biaya yang dikeluarkan di kandang selama masa pemeliharaan, selain itu juga harga kontrak sangat menentukan hasil yang di dapatkan peternak.

Semua Rincian biaya tersebut, sangat tergantung pada :
• lokasi kandang dan kepemilikan kandang (milik sendiri atau sewa)
• jenis kandang (panggung atau postal)
• jenis pemanas
• kebiasaan pembayaran peternak ke anak kandang
• jaminan keamanan di daerah tersebut, terutama jika kandang sewa dan penyewa bukan dari daerah tersebut
• jauh dekatnya letak kandang ke jalan untuk kendaraan (bongkar pakan dan panen ayam)

Syarat-syarat untuk bisa bergabung dengan perusahaan inti kemitraan :
• memiliki kandang (pribadi atau sewa)
• tenaga kerja
• pemeliharaan yang maksimal
• jaminan keamaan bagi aset perusahaan (sapronak)
• jaminan (biasanya berupa surat tanah atau kendaraan bermotor, namun ada juga yang menggunakan uang)

Tambahan:
• Sapronak (DOC, Pakan, Obat, vitamin, vaksin) tergantung perusahaan inti.
• Setiap perusahaan inti mempunyai kebijakan masing-masing dalam menentukan dan memilih sapronak

Selamat Menghitung dan selamat mencoba.
SEMOGA BERHASIL

Rabu, 10 September 2008

Kondisi Kandang




Selasa, 09 September 2008

Kemitraan Ayam

Beberapa pilihan kemitraan ayam

1. harga kontrak/garansi, pemiliharaan ayam berdasarkan kontrak yang ditawarka oleh perusahaan ini. Harga sapronak (DOC, Pakan) sudah tertera dalam perjanjian kontrak. Peternak akan mempeoleh sisa hasil usaha dari perhitungan penjualan ayam dikurangi biaya-biaya yang diberikan oelh pihak inti. Selain itu juga peternak bisa mendapatkan tambahan dari insentif performa produksi.

2. maklun/upah kerja, peternak akan mendapatkan hasil usaha dari perhitungan biaya upah kerja per ekor DOC, hasil lain dari insentif performa.

3. semi kemitraan, harga sapronak sudah disepakati, namun untuk harga jual ayam pada saat panen disesuaikan dengan kondisi pasar.

Beberapa keuntungan dan kerugian kemitraan.

1. keuntungan
- Modal relative kecil, tugas peternakan menyediakan kandang, tenaga kerja dan pemeliharaan secara maksimal.
- Keuntungan bisa diprediksi dari masa awal pemeliharaan, hal ini dikarenakan harga sapronak dan harga jual ayam saat panen sudah diketahui dari awal.
- Resiko usaha kecil, jika terjadi kerugian, kerugian peternak tidak sebesar jika beternak secara mandiri.
- Bantuan manajemen pemeliharaan, pihak inti secara rutin mengadakan pendampingan melalui bagian lapangan untuk mendampingi peternak suapay hasil ternaknya optimal.
- Bantuan operasional, pada beberapa perusahaan inti, ada yang memberikan uang untuk operasional pada saat pemeliharaan.
- Insentif performa, insentif diberikan kepada peternak yang bisa memperoleh indeks performa (IP) yang bagus rata-rata >270, selain itu juga ada bonus FCR dan bonus rendahnya kematian, serata bonus selisih harga pasar, jika pada saat panen harga jual ayam lebih tinggi dari harga kontrak, namun hal ini sangat tergantung pada transparansi pihak perusahaan inti.

2. kerugian
- Kualitas dan kuantitas sapronak
- keuntungan peternak "dijatah" oleh perusahaan inti
- Pembayaran sisa hasil usaha yang lambat
- Penentuan waktu panen lebih ditentukan oleh perusahaan inti
- Dikendalikan oleh inti, sehingga peternak sekedar menjadi ”kuli kaya”

Beberapa hal yang patut dipertimbangkan sebelum menentukan bermitra dengan perusahaan inti kemitraan:

1. cari informasi sebanyak mungkin tentang perusahaan kemitraan di daerah tersebut
2. usahakan terlebih dahulu ketahui penggunaan sapronak (Pakan, DOC)
3. kualtas dan kontinuitas sapronak, hal ini berkaitan dengan hasil usaha
4. usahakan dapatkan brosur (penawaran) harga kontrak, untuk selanjutnya di hitung dan dibandingkan antar perusahaan inti.
5. pertimbangkan waktu panen (umur dan jarak antar panen)
6. pertimbangkan waktu pembayaran sisa usaha (jika untung), dan sistem pembayaran utang (jika rugi)
7. pelayanan pada masa sebelum, pada saat dan setelah selesai masa pemliharaan dan dari perusahaan inti.

Sebuah pilihan
”KULI KAYA atau JURAGAN MISKIN”

Persiapan Kandang

- Setiap farm/kandang untuk produksi broiler seharusnya memelihara ayam hanya satu kelompok umur saja. Penempatan ayam diatur dengan “system all in all out” (waktu masuk DOC dan panen dilakukan dalam waktu bersamaan) untuk meminimalkan serangan penyakit.
- Waktu pembesihan dan periode istirahat kandang pada satu unit farm/kandang broiler minimal 14 hari guna mengurangi resiko infeksi bakteri dan virus.
- Pelaksanaan biosecurity atau sanitasi sangat penting dilakukan, seperti sanitasi sebelum masuk farm terhadap setiap karyawan/staf/amu, kendaraan dan barang-barang yang akan memasuki area farm maupun kandang.

1. pencucian kandang
- pembersihan kandang dilakukan sesegera mungkin setelah ayam dalam kandang tersebut selesai dipanen. Kandang dicuci dengan detergen dan dibilas dengan air sampai bersih. Kemudian kandang disemprot dengan formalin (10%). Selain dengan formalin, banyak juga produk lain yang bisa digunakan sebagai desinfektan.
- Lantai kandang di kapur gunakan campuran kapir hidup dan amonium sulfat pada permukaan lantai. Tebarkan secara merata ke lantai kandang.
- Setelah kandang bersih, tutup tirai kandang dan semprot kandang bagian atas lantai dan bawah kandang dengan formalin, penyemprotan dilakukan secara merata ke seluruh bagian kandang. Dengan menggunakan litter yang bagus, kering, tidak menggumpal dan tidak berdebu maka cacat pad kulit, dada, kaki, dan saluran pernapasan ayam dapat dapat dihindari. Pemakaian litter tidak terlalu tebal (5cm).

2. Pencucian Peralatan Kandang
Cuci peralatan kandang dengan detergen hingga bersih, bilas dengan desinfektan kemudian dikeringkan dan simpan di tempat yang bersih (diusahakan ada gudang khusus peralatan).

3. pemasangan tirai
- setelah kandang bersih dan sekam telah disebar merata, pasang tirailuar dan tengah dan semprot kembali dengan formalin (merata ke bagian atas, sekam dan ruangan kandang) dengan dosis10 liter/90 liter air.
- Kemudian pasang sekat dan masukan peralatan yang telah bersih (tempat minum dan feeder tray) serta brooder.
- Tiga hari sebelum DOC masuk, semprot kembali dengan desinfektan.

Jika terjadi kasus penyakit pada periode sebelumnya, maka perlu dilakukan desinfeksi secara ekstra, penyemproan dengan formalin bisa dilakukan sampai 5 kali.

Rabu, 13 Agustus 2008

performa Broiler



kondisi anak ayam terlihat lincah, hal ini menandakan setidaknya pada anak ayam tidak ada masalah.
data kandang
- populasi 8000e
- DOC Cobb
- Pakan (salah satu perusahaan besar/pabrik pakan di daerah tangerang)
- pemanas batu bara 1 tungku untuk 500e, kapasitas tungku 8kg batu bara
- kandang panggung
- lokasi kec cadasari pandeglang banten

performa setelah panen
- berat rata-rata 1,88 kg
- umur 34,32 hr
- mortalitas 3%
- FCR 1,66
- IP 320,09

sangat bagus untuk kadang kemitraan dengan segala keterbatasan-keterbatasannya :)

Pemeliharaan Ayam Broiler periode Brooding


Pemeliharaan Ayam Broiler periode Brooding

Tujuan brooding adalah untuk menyediakan lingkungan yang nyaman dan sehat secara efisien dan ekonomis bagi anak ayam, untuk mencapai pertumbuhan optimal.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan:

  1. cek kondisi mobil pengangkut saat DOC datang, yang meliputi: segel, kondisi kipas, surat jalan dan cek sample DOC 10% dengan disaksikan oleh sopir pengirim.
  2. cek sample dengan memperhatikan jumlah DOC, DOC yang mati serta kondisi secara umum (lincah, diam, cacat, dll)
  3. setelah DOC dicek, segera disebar ke brooder masing-masing yang telah disiapkan.
  4. berikan air gula 2% selama 1-2 jam pertama, kemudian ganti dengan elektrolit dan antibiotika untuk 3-5 hari pertama
  5. nyalakan pemanas sebelum DOC datang untuk kestabilan suhu dalam brooding. Pastikan sushu pemanas 32-330C dan dikurangi secara brtahap sesuai kebutuhan ayam. Perhatikan penyebaran anak ayam dalam brooding sebagai indicator ketepatan kebutuhan pemanas.
  6. segera berikan pakan sedikit demi sedikit sesering mungkin dan pastikan dalam, jumlah yang cukup. Selama minggu pertama pemberian pakan 5-8 kali per hari.
  7. air minum harus selalu tersedia terus menerus (adlibitum) dalam jumlah yang cukup dan bersih.
  8. berikan penerangan selama 24 jam untuk minggu pertama dan selanjutnya bisa dikurangi sesuai dengan kebutuhan.
  9. tinggi litter lebih kurang 5cm dari bahan yang mampu menyerap air, tidak berdebu dan bersih. Litter yang kotor dan menggumpal segera diganti dengan yang baru dan bersih. Bila menggunakan alas koran cukup sampai usia 3 hari (Koran yang kotor segera diganti dengan Koran yang baru)
  10. pastikan anak ayam selalu mendapat udara segar dan bersih untuk mengganti udara panas dan kotor dalam kangdang dengan membuka / menutup tirai kandang
  11. pelebaran indukan secara bertahap dengan melihat kepadatan anak ayam. Pastikan anak ayam menjangkau tempat pakan dan minum dengan mudah
  12. perhatikan anak ayam secara intensif selama 24 jam pertama untuk memastikan bahwa anak ayam tersebut cukup nyaman berada di brooder. Perhatikan tingkah laku anak ayam dan pastikan kalau semua anak ayam dapat dengan mudah menjangkau pakan dan air minum.
  13. penyebab utama kematian di minggu pertama secara umum antara lain: temperature brooding terlalu dingin, kurangnya distribusi air, ventilasi di dalam brooding, dll.
  14. lama brooding tergantung dari lokasi kandang dan kondisi lingkungan sekitar, secara umum lamanya periode brooding antara 10-14 hari, dengan kisaran suhu 30-320C dan kelembaban 60-80%.


Senin, 11 Agustus 2008

Brooder Ayam Broiler












Pada pemeliharaan ayam broiler, dikenal adanya periode Brooding.
tujuan dari brooding, untuk menyediakan lingkungan yang nyaman dan sehat secara efisien dan ekonomis bagi anak ayam, untuk menunjang pertumbuhan optima.

saat ayam berumur 2 minggu pertama, terjadi perbanyakan sel (hiperplasia), perbanyakan sel tersebut meliputi perkembangan saluran pencernaan, perkembangan saluran pernapasan dan perkembangan sistem kekebalan.

beberapa brooder yang biasa dipakai di peternak.
1. gasolek
2. semawar
3. batu bara
4. lampu bohlam
5. kayu bakar
6. serbuk gergaji

dari beberapa brooder ini, tentunya salah satu yang menjadi pilihan kita, beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih brooder:
1. operasional penggunaan
2. stabilitas suhu
3. ketersediaan bahan baku
4. biaya

Performa Ayam Broiler

- peternaka a
populasi 12.800e (DOC strain Ross)
umur 1 hr
bw 37.5gr
deplesi 10e

- peternak b (DOC Strain Lohman)
populasi 7000e
umur 7hr
bw 160gr
deplesi 0,71%
fi 158,17gr
fcr 0,98
adg 20gr

- peternakan c (DOC Strain Lohman)
populasi 13.500e
umur 14hr
bw 440gr
deplesi 1,95%
fi 521,30gr
fcr 1,22
adg 35gr

- peternak d (DOC Strain Lohman)
populasi 9200e
umur 18hr
bw 600gr
deplesi 2,43%
fi 807,70gr
fcr 1,34
adg 40gr

akhir2 ini di beberapa kandang banyak terjadi pertumbuhan lambat dan FCR lebih tinggi dari standar. kenapa ya?

Jumat, 08 Agustus 2008

penyakit pencernaan




hati-hati dengan penyakit perncernaan pada ayam broiler masa brooding, upayakan supya "yolk sac" terserap secara sempurna dalam waktu secepatnya (kurang dari 1 minggu)

korban puting beliung




penghematan pemanas untuk ayam broiler



penghematan pemanas untuk ayam broiler, terbuat dari serbuk gergaji. Hal ini dilakukan oleh beberapa peternak di beberapa lokasi untuk mensiasati semakin tingginya harga minyak tanah dan gas.

Teknik Pembuata:
1. siapkan drum bekas (jumlah sesuai kebutuhan)
2. potong drum tersebut di tengah2 sehingga drum menjadi 2 bagian yang sama.
3. lubangi bagian pinggir bawah sebesar kurang lebih diameter 5cm, fungsinya untuk memasukan kayu bakar dan masuknya aliran udara dari bawah keatas.
4. masukan serbuk gergaji
5. masukan potongan kayu secara vertikal (di tengah drum) dan horizontal pada lubang yang tersedia
6. padatkan (dengan cara diinjak-injak)
7. tarik kayu ketika serbuk gergaji sudah terasa padat.
8. beri minyak tanah secukupnya.
9 untuk menjaga supaya api terus menyala, masukan kayu bakar/tempurung kelapa/batu bara pada lubang yg ada ( tidak perlu banyak, yang penting ada nyala api, dan api akan membesar ke atas)

lampu belakang mega pro



Lampu belakang mega pro rentan patah